Rabu, 29 Mei 2013

"JODOH ITU ADA 3 MACAM"



①. Jodoh dari Syaitan :
Kamu berdua berkenalan, berpegangan tangan dan terus buat maksiat. Akhirnya si wanita mengandung baru kamu menikah.

②. Jodoh dari Jin :
Kamu berdua berkenalan. Kamu suka pada dia. Tapi dia tidak suka padamu. Akhirnya cinta di tolak dukun bertindak, dan akhirnya dia mau menikah denganmu.

③. Jodoh dari Allah subhanahu wa ta'ala :
Kamu berdua berpandangan mata. yang akhirnya menusuk ke kalbu, Kamu meminang dia, dan dia menerima pinangan kamu. dan kamu berdua menikah, tulus ikhlas hanya karena Allah, maka Insya'Allah kekal hingga akhir hayat.

Dan itulah yang di katakan CINTA SEJATI sampai syurga. InsyaAllah, Aamiiiiiin Allahumma Aamiiiiiin.

"KENGERIAN SAAT MELINTASI SHIRATHAL MUSTAQIM"



Pernahkah kita membayangkan menyeberangi sebuah jembatan yang begitu kecil dan tipis seukuran sehelai rambut dibelah tujuh? Bayangkan betapa tipisnya! Bayangkan betapa tajamnya!

Begitulah kira-kira kalau kita mengumpamakan Jembatan Shirthal Mustaqim yang akan kita lalui kelak. Sebuah jembatan yang akan menghubungkan Surga dan Neraka. Sebuah jembatan yang akan menentukan selamat dan tidaknya kita untuk mencapai ridha Allah menuju Jannah-Nya.

"Rasulullah SAW mengumpamakan bahwa (sifat) titian itu adalah lebih tipis daripada rambut dan lebih tajam daripada pedang." (H.R. Ahmad)

CARA MANUSIA KETIKA MELINTASI SHIRATHAL MUSTAQIM:


Perjalanan umat manusia di atas Sirathal Mustaqim dapat ditempuh dengan bermacam-macam keadaan. Hal itu tercermin dari bagaimana mereka menghabiskan banyak waktunya ketika hidup di dunia. Berikut adalah macam-macam golongan manusia yang melintasinya :

1. Ada golongan yang dapat melintasinya secepat kilat.
2. Ada golongan yang dapat melintasinya seperti tiupan angin.
3. Ada golongan yang dapat melintasinya seperti burung terbang.
4. Ada golongan yang dapat melintasinya seperti kecepatan kuda lomba.
5. Ada golongan yang dapat melintasinya secepat lelaki perkasa.
6. Ada golongan yang dapat melintasinya secepat binatang peliharaan.
7. Ada golongan yang dapat melintasinya dalam jangka waktu sehari semalam.
8. Ada golongan yang dapat melintasinya dalam waktu selama satu bulan.
9. Ada golongan yang dapat melintasinya selama bertahun-tahun.
10. Ada golongan yang dapat melintasinya selama 25 ribu tahun.
11. Ada golongan yang dapat melintasinya dengan tertatih-tatih.
12. Ada golongan yang langsung terjatuh ke jurang api Neraka.

Rasulullah SAW bersabda : "Dan diletakkan sebuah jembatan diatas Neraka Jahannam, lalu aku dan ummatku menjadi orang pertama yang meniti di atasnya. Para Rasul berdoa pada hari itu : "Ya Allah, selamatkan! Selamatkan! Di kanan kirinya ada pengait-pengait seperti duri pohon Sa’dan. Pernahkah kalian melihat duri pohon Sa'dan?"

Para sahabat menjawab,"Pernah, Ya Rasulullah."

Lalu Rasulullah SAW melanjutkan,"Sesungguhnya pengait itu seperti duri pohon Sa'dan, namun hanya ALLAH yang tahu besarnya. Maka banyak ummat manusia yang disambar dengan pengait itu sesuai dengan amal perbuatannya di dunia." (H.R. Muslim)

"Suasana pada saat itu sangatlah mengerikan. Suara teriakan, raungan, jeritan meminta tolong, tangisan, dan ketakutan terdengar dari berbagai arah. Lebih mengerikan suara gemuruh api neraka dari bawah sirath yang siap menelan orang terjatuh ke dalamnya. Tidak henti-henti Rasulullah SAW dan Nabi-Nabi yang lain termasuk juga malaikat berdoa untuk keselamatan manusia :

“Ya Allah, Selamatkan! selamatkan!"

"Ia (jembatan shirath) adalah sebuah jalan yang sangat licin. Dan kaki sulit sekali berdiri di atasnya." (H.R. Muslim)

Bagaimanapun, berhasil tidaknya kita semua saat melintasi Sirath di akhirat nanti adalah wujud hasil daripada titian (jalan) hidup yang kita pilih selama tinggal di dunia. Buah dari segala apa yang telah kita perbuat selama hidup di dunia. Barangsiapa yang selalu memilih berada di jalan Allah dan senantiasa bepegang teguh dengan syariat Islam, maka sirath di akhirat ini akan mudah dilalui untuk sampai ke Surga. InsyaAllah.

Akan tetapi sebaliknya. Jika kita jalani hidup penuh dengan kemaksiatan, maka bersiap-siaplah untuk disambar api Neraka yang berkobar-kobar menyala. Yang panas membaranya berpuluh-puluh kali panas jika dibandingkan dengan panas api dunia.

Na'udzu Billahi Min Dzalik.
Marilah kita sama-sama bertaubat atas segala dosa dan maksiat sebelum terlambat. Sebelum ajal datang menjemput.

Yuk sempatkan diri untuk meng-Amin-kan doa ini.

"Rabbana atina fiddun'ya hasanah. Wafil akhirati hasanah. Waqina 'adzabannar."

Ya Allah Ya Tuhan kami...
Karuniakanlah kepada kami semua.
Kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat.
Dan jauhkanlah kami dari siksa api Neraka.

Aamiiiiiin Ya Rabbal 'Alamin.

"7 FAKTA CRISTIANO RONALDO CINTA ISLAM"



1. Cristiano Ronaldo merupakan simpatisan Palestina, hal ini dibuktikannya dengan melelang sepatu emasnya untuk disumbangkan ke anak-anak Palestina.

Cristiano Ronaldo, bintang 'Seleccao' yang dilabeli media barat memiliki sifat sombong tersebut ternyata mempunyai hati mulia. Mantan penggawa Manchester United (MU) itu memberikan sepatu emas yang diraihnya musim 2011 kepada lembaga amal klubnya. Hal itu dilakukan pemain berjuluk CR itu untuk membantu anak-anak Palestina.

Laman Qodsna pada akhir tahun lalu mengabarkan, lembaga amal Real Madrid melelang sepatu emas milik Ronaldo itu hingga
1,4 juta Euro (atau Rp16,77 Miliar). Uang hasil lelang itu disumbangkan untuk membangun beberapa sekolah yang hancur di sepanjang di Jalur Gaza.

2. Pada pertandingan Pra Piala Dunia, antara timnas Portugal vs 'Zionis' Israel, setelah pertandingan yang berakhir dengan skor imbang 3-3, CR7 menolak bertukar jersey dengan pemain Israel, meski sudah banyak yang mengajaknya.

3. Tidak mau menyebut negara Israel.
Menurut laporan Shabestan, wartawan televisi Aljazeera sempat bertanya kepada Ronaldo, Anda saat ini berada di tanah Israel atau Palestina? Bintang dunia asal Portugal ini menjawab,

"Saya berada di bumi Palestina."

Padahal diketahui, Portugal bertanding melawan Israel, di kandang Israel, pada Jumat (22/03) di pertandingan kualifikasi Piala Dunia Grup F.

4. Ronaldo kembali menyumbangkan uang senilai 100 ribu Euro (atau Rp. 1,39 Miliar) kepada korban perang Afghanistan pada Rabu (13/2).

Seperti dikutip Reuters, Ronaldo menyumbangkan uang sebesar itu dengan mengatasnamakan ­UEFA dan diserahkan melalui International Commitee of the Red Cross (ICRC).

Uang itu nantinya akan digunakan untuk membantu
merehabilitasi warga Afghanistan yang kehilangan tubuh, karena terkena Rudal dari Drone Amerika Serikat di negeri yang kerap terjadi peperangan tersebut. Aksi kepedulian ini merupakan kali kedua bagi pemain berjuluk CR7.

5. Tertulis Lafaz Allah di Kepalanya Cristiano Ronaldo tanda ia masuk Islam. Kejadian menarik ini berawal dari sikutan David Navarro yang mengenai pelipis Cristiano Ronaldo.

Kejadian itu terjadi pada menit ketiga hingga membuat CR7 harus memperoleh perawatan yang cukup serius karena pelipisnya terus mengeluarkan darah yang cukup banyak. Tim medis Real Madrid yang melihat kejadian tersebut tentunya tak tinggal diam.

Untuk memberikan pengobatan demi menghentikan darah sang pemain berdarah Portugal tersebut, tim medis pun membawa Ronaldo ke pinggir lapangan. Yang menarik, kamera televisi Aljazeera yang menyiarkan pertandingan itu menyoroti gaya model rambut Ronaldo ketika tengah menjalani perawatan di pinggir lapangan. Dan entah disengaja atau tidak, kamera televisi seketika langsung menyoroti potongan rambut sang Pemain Terbaik Dunia itu di mana ditemukan tulisan Arab berlafazkan Allah SWT.

6. Dukung Palestina, Cristiano Ronaldo Dikecam Israel. Berbeda dengan Barcelona yang memiliki kedekatan dengan Israel, Real Madrid malah memilih mendekat dengan Palestina. Tidak hanya ditunjukkan kebijakan klub, sikap pemain Los Blancos juga demikian.

7. Aksi Ronaldo sebagai bentuk kemanusiaan. Ia menunjukkan kepedulian dan solidaritasnya terhadap krisis Palestina dan warga Jalur Gaza. Ronaldo dikabarkan pernah langsung berkunjung ke tanah pendudukan Palestina pada 2007 dan 2005.

Disana dia disambut suka cita oleh warga Palestina dan mendapat pengawalan ketat. Namun, Ronaldo dikecam media yang pemiliknya, MU mendukung kebijakan pemerintah 'Zionis'. Sepert­i diketahui, saat itu CR7 masih berseragam Manchester United

"15 DOSA DI KEPALA WANITA"



1. Tidak berhijab (menutup aurat).

Allah berfirman, yang artinya: “Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: ”Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka“. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59).

Allah Ta’ala juga berfirman, yang artinya: “Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An Nuur: 24).

2. Menyambung rambut / memakai konde.

Dari Asma’ binti Abi Bakr, ada seorang perempuan yang menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Telah kunikahkan anak gadisku setelah itu dia sakit sehingga semua rambut kepalanya rontok dan suaminya memintaku segera mempertemukannya dengan anak gadisku, apakah aku boleh menyambung rambut kepalanya. Rasulullah lantas melaknat perempuan yang menyambung rambut dan perempuan yang meminta agar rambutnya disambung” (HR Bukhari no 5591 dan Muslim no 2122).

3. Mewarnai / menyemir rambut dengan warna hitam.

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pada akhir zaman nanti akan muncul suatu kaum yang bersemir dengan warna hitam seperti tembolok merpati. Mereka itu tidak akan mencium bau surga.” (HR. Abu Daud, An Nasa’i, Ibnu Hibban dalam shahihnya, dan Al Hakim. Al Hakim mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, ”Pada hari penaklukan Makkah, Abu Quhafah (ayah Abu Bakar) datang dalam keadaan kepala dan jenggotnya telah memutih (seperti kapas, artinya beliau telah beruban). Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ubahlah uban ini dengan sesuatu, tetapi hindarilah warna hitam.” (HR. Muslim).

4. Mencabut uban.

Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah mencabut uban. Tidaklah seorang muslim yang beruban dalam Islam walaupun sehelai, melainkan uban tersebut akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat nanti.” (HR. Abu Daud dan An Nasa’i. Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shagir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

5. Memakai bulu mata palsu.

Fatwa: "...Menurut hemat saya, tidak diperbolehkan memasang bulu mata buatan (palsu) pada kedua matanya, karena hal tersebut sama dengan memasang rambut palsu, dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melaknat wanita yang memasang dan yang minta dipasangi rambut palsu. Jika Nabi telah melarang menyambungkan rambut dengan rambut lainnya (memasang rambut palsu) maka memasang bulu mata pun tidak boleh. Juga tidak boleh memasang bulu mata palsu karena alasan bulu mata yang asli tidak lentik atau pendek. Selayaknya seorang wanita muslimah menerima dengan penuh kerelaan sesuatu yang telah ditakdirkan Allah, dan tidak perlu melakukan tipu daya atau merekayasa kecantikan, sehingga tampak kepada sesuatu yang tidak dimilikinya, seperti memiliki pakaian yang tidak patut dipakai oleh seorang wanita muslimah..." (Disampaikan dan didiktekan oleh Syaikh Abdullah Bin Abdurrahman al-Jibrin. Sumber : Fatwa-Fatwa Terkini jilid 3, hal. 80-81 cet, Darul Haq, Jakarta.)

6. Bertabarruj.

Allah Azza wa Jalla berfirman, yang artinya: “Dan janganlah kalian (para wanita) bertabarruj (keluar rumah dengan berhias dan bertingkah laku) seperti (kebiasaan) wanita-wanita Jahiliyah yang dahulu” [al-Ahzaab:33].

7. Merenggangkan / mengikir gigi.

Dari Ibn Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang orang mencukur alis, mengikir gigi, menyambung rambut, dan mentato, kecuali karena penyakit. (HR. Ahmad 3945 dan sanadnya dinilai kuat oleh Syuaib Al-Arnaut).

Dari ibn Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan, “Semoga Allah melaknat orang yang mentato, yang minta ditato, yang mencabut alis, yang minta dikerok alis, yang merenggangkan gigi, untuk memperindah penampilan, yang mengubah ciptaan Allah. (HR. Bukhari 4886).

8. Membuat tatto.

Lihat point ke-7.

9. Memakai jilbab gaul / tidak memenuhi syarat hijab.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bahkan telah memperingatkan kita dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah:
“Ada dua golongan penghuni Neraka yang belum pernah aku lihat sebelumnya, yaitu suatu kaum yang membawa cambuk seperti ekor-ekor sapi betina yang mereka pakai untuk mencambuk manusia; wanita-wanita yang berpakaian (namun) telanjang, yang kalau berjalan berlenggak-lenggok menggoyang-goyangkan kepalanya lagi durhaka (tidak ta’at), kepalanya seperti punuk-punuk unta yang meliuk-liuk. Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak dapat mencium bau wanginya, padahal bau wanginya itu sudah tercium dari jarak sekian dan sekian.” (Hadits shahih. Riwayat Muslim (no. 2128) dan Ahmad (no. 8673).

10. Memakai rambut palsu.

Memakai wig/rambut palsu hukumnya haram, karena termasuk al-washl yaitu menyambung rambut yang diharamkan. (Fatwa asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah). Seandainya tidak dianggap al-washl, maka wig itu menampakkan rambut si wanita lebih panjang daripada yang sebenarnya sehingga menyerupai al-washl. Padahal wanita yang melakukannya dilaknat sebagaimana disebutkan oleh hadits: “Allah melaknat wanita yang menyambung rambutnya dan minta disambungkan rambutnya.” (HR. al-Bukhari no. 5941, 5926 dan Muslim no. 5530). (Fatwa asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah).
Perbuatan al-washl ini diharamkan, sama saja apakah si wanita melakukannya dengan izin suami atau tidak, karena perbuatan haram tidak terkait dengan izin dan ridha.

11. Mencukur rambut menyerupai laki-laki atau wanita kafir.

a. Potongan yang menyerupai potongan laki-laki maka hukumnya haram dan dosa besar, sebab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kaum wanita yang menyerupai kaum pria. Sebagaimana disebutkan dalam hadis, dari Ibn Abbas radliallahu ‘anhuma, bahwa beliau mengatakan: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat kaum lelaki yang menyerupai wanita dan para wanita yang menyerupai lelaki.” (H.r. Bukhari)

b. Potongan yang menyerupai potongan khas wanita kafir, maka hukumnya juga haram, karena tidak boleh menyerupai orang-orang kafir. Sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Ibn Umar radliallahu ‘anhuma bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Siapa yang meniru-niru (kebiasaan) suatu kaum maka dia termasuk kaum tersebut” (H.r. Abu Daud, dan dishahihkan al-Albani)
(Sumber: http://www.youtube.com/watch?v=ulgi9xGoDuQ. Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Deman Pembina Konsultasi Syariah)

12. Mencukur / mencabut bulu alis.

Lihat point ke-7.

13. Memakai lensa kontak berwarna untuk tabarruj.

Syaikh Muhammad shalih Al-Munajjid hafidzahullah berkata: "...lensa kontak berwana untuk perhiasan (untuk bergaya). Maka hukumnya sama dengan perhiasan, jika digunakan untuk berhias bagi suaminya maka tidak mengapa. Jika digunakan untuk yang lain maka hendaknya tidak menimbulkan fitnah. Dipersyaratkan juga tidak menimbulkan bahaya (misalnya iritasi dan alergi pada mata, pent) atau menimbulkan unsur penipuan dan kebohongan misalnya menampakkan pada laki-laki yang akan melamar. Dan juga tidak ada unsur menyia-nyiakan harta (israaf) karena Allah melarangnya." [Sumber: http://islamqa.info/ar/ref/926]


14. Operasi plastik untuk kecantikan.

Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya, “Bagaimana hukum melaksanakan operasi kecantikan dan hukum mempelajari ilmu kecantikan?”
Jawaban beliau,”Operasi kecantikan (plastik) ini ada dua macam. Pertama, operasi kecantikan untuk menghilangkan cacat yang karena kecelakaan atau yang lainnya. Operasi seperti ini boleh dilakukan, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memberikan izin kepada seorang lelaki–yang terpotong hidungnya dalam peperangan–untuk membuat hidung palsu dari emas. Kedua, operasi yang dilakukan bukan untuk menghilangkan cacat, namun hanya untuk menambah kecantikan (supaya bertambah cantik). Operasi ini hukumnya haram, tidak boleh dilakukan, karena dalam sebuah hadis (disebutkan), ‘Rasulullah melaknat orang yang menyambung rambut, orang yang minta disambung rambutnya, orang yang membuat tato, dan orang yang minta dibuatkan tato.’ (H.R. Bukhari). (Fatawa Al-Mar’ah Al-Muslimah, hlm. 478–479). Sumber: Majalah As-Sunnah, edisi 5, tahun IX, 1426 H/2005 M.

15. Memakai kawat gigi untuk kecantikan / tabarruj.

Syaikh Ibnu Utsaimin pernah ditanya, “Apa hukumnya memperbaiki gigi?”

Syaikh menjawab, “Memperbaiki gigi ini dibagi menjadi dua kategori:

Pertama, jika tujuannya supaya bertambah cantik atau indah, maka ini hukumnya haram. Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam melaknat wanita yang menata giginya agar terlihat lebih indah yang merubah ciptaan Allah. Padahal seorang wanita membutuhkan hal yang demikian untuk estetika (keindahan), dengan demikian seorang laki-laki lebih layak dilarang daripada wanita.

Kedua, jika seseorang memperbaikinya karena ada cacat, tidak mengapa ia melakukannya. Sebagian orang ada suatu cacat pada giginya, mungkin pada gigi serinya atau gigi yang lain. Cacat tersebut membuat orang merasa jijik untuk melihatnya. Keadaan yang demikian ini dimaklumi untuk membenarkannya. Hal ini dikategorikan sebagai menghilangkan aib atau cacat bukan termasuk menambah kecantikan. Dasar argumentasinya (dalil), Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan seorang laki-laki yang hidungnya terpotong agar menggantinya dengan hidung palsu dari emas, yang demikian ini termasuk menghilangkan cacat bukan dimaksudkan untuk mempercantik diri.” Allahu a’lam. (Dijawab oleh Tim Redaksi Konsultasi Syariah).

Oleh Abu Fahd Negara Tauhid

Wallahua'lam Bisshowab.

Ya Allah Ampunilah Dosa dan kesalahan Kami yang besar maupun yang kecil, yang berat maupun yang ringan, yang sengaja maupun yang tidak dan yang tampak maupun yang tersembunyi.
Aamiiiiiin ya Robbal 'Alamiin.

"12 Golongan yang Didoakan Malaikat"



1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat.
3. Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah.
4. Orang-orang yang menyambung shaf pada sholat berjamaah
5. Para malaikat mengucapkan 'aamin' ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.
6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.
7. Orang-orang yang melakukan shalat shubuh dan 'ashar secara berjama'ah.
8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.
9. Orang-orang yang berinfak.
10. Orang yang sedang makan sahur.
11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.

Semoga kita termasuk golongan Orang2 yang didoakan Malaikat.
Aamiiin ya Robbal 'Alamin.

"11 SURAH AL-QUR'AN YANG MEMILIKI KEISTIMEWAAN TERTENTU"



1. Surah Al-Fatihah dapat memadamkan kemurkaan Allah SWT,

2. Surah Yasin dapat menghilangkan rasa dahaga atau kehausan pada hari Kiamat,

3. Surah Dukhan dapat membantu kita ketika menghadapi
ujian AllahSWT pada hari kiamat,

4. Surah Al-Waqiah dapat melindungi kita dari kesusahan atau
fakir,

5. Surah Al-Mulk dapat meringankan azab di alam kubur,

6. Surah Al-Kauthar dapat membuat hati kita menjadi lembut dan khusyuk,

7. Surah Al-Kafirun dapat menghalangi kita menjadi kafir
ketika menghadapi kematian,

8. Surah Al-Ikhlas dapat menyelamatkan orang yang membacanya dari kesulitan-kesulitan dunia juga sakratulmaut, menyelamatkannya dari gelap gelita kubur dan tragedi-tragedi hari kiamat,

9. Surah Al-Falq dapat menghapuskan perasaan hasad dengki,

10. Surah An-Nas dapat melindungi kita dari penyakit was-was,

11. Surah Yusuf dapat membuat kita mendapatkan kesan yang baik dan disayang dalam masyarakat, dan dapat membuat wajah menjadi berseri.

"BAGAIMANA SEORANG MUSLIM MENYAMBUT BULAN RAMADHAN?"



Wahai kaum muslimin, hendaknya kita mengetahui bahwa salah satu nikmat yang banyak disyukuri meski oleh seorang yang lalai adalah nikmat ditundanya ajal dan sampainya kita di bulan Ramadhan. Tentunya jika diri ini menyadari tingginya tumpukan dosa yang menggunung, maka pastilah kita sangat berharap untuk dapat menjumpai bulan Ramadhan dan mereguk berbagai manfaat di dalamnya.

Bersyukurlah atas nikmat ini. Betapa Allah ta’ala senantiasa melihat kemaksiatan kita sepanjang tahun, tetapi Dia menutupi aib kita, memaafkan dan menunda kematian kita sampai bisa berjumpa kembali dengan Ramadhan.

Bulan Ramadhan yang penuh kemuliaan dan keberkahan, padanya dilipatgandakan amal-amal kebaikan, disyariatkan amal-amal ibadah yang agung, di buka pintu-pintu surga dan di tutup pintu-pintu neraka[HR al-Bukhari (no. 3103) dan Muslim (no. 1079)].

Oleh karena itu, bulan ini merupakan kesempatan berharga yang ditunggu-tunggu oleh orang-orang yang beriman kepada Allah Ta’ala dan ingin meraih ridha-Nya.

Dan karena agungnya keutamaan bulan suci ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu menyampaikan kabar gembira kepada para sahabat radhiyallahu ‘anhum akan kedatangan bulan yang penuh berkah ini[imam Ibnu Rajab al-Hambali dalam kitab “Latha-iful ma’aarif” (hal. 174)].

Sahabat yang mulia, Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, menyampaikan kabar gembira kepada para sahabatnya, “Telah datang bulan Ramadhan yang penuh keberkahan, Allah mewajibkan kalian berpuasa padanya, pintu-pintu surga di buka pada bulan itu, pintu-pintu neraka di tutup, dan para setan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat malam (kemuliaan/lailatul qadr) yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang terhalangi (untuk mendapatkan) kebaikan malam itu maka sungguh dia telah dihalangi (dari keutamaan yang agung)”[HR Ahmad (2/385), an-Nasa’i (no. 2106) dan lain-lain].

Imam Ibnu Rajab, ketika mengomentari hadits ini, beliau berkata, “Bagaimana mungkin orang yang beriman tidak gembira dengan dibukanya pintu-pintu surga? Bagaimana mungkin orang yang pernah berbuat dosa (dan ingin bertobat serta kembali kepada Allah Ta’ala) tidak gembira dengan ditutupnya pintu-pintu neraka? Dan bagaimana mungkin orang yang berakal tidak gembira ketika para setan dibelenggu?”[Kitab “Latha-iful ma’aarif” (hal. 174)].

Dulunya, para ulama salaf jauh-jauh hari sebelum datangnya bulan Ramadhan berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Allah Ta’ala agar mereka mencapai bulan yang mulia ini, karena mencapai bulan ini merupakan nikmat yang besar bagi orang-orang yang dianugerahi taufik oleh Alah Ta’ala. Mu’alla bin al-Fadhl berkata, “Dulunya (para salaf) berdoa kepada Allah Ta’ala (selama) enam bulan agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan, kemudian mereka berdoa kepada-Nya (selama) enam bulan (berikutnya) agar Dia menerima (amal-amal shaleh) yang mereka (kerjakan)”[Dinukil oleh imam Ibnu Rajab al-Hambali dalam kitab “Latha-iful ma’aarif” (hal. 174)].

Maka hendaknya seorang muslim mengambil teladan dari para ulama salaf dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan, dengan bersungguh-sungguh berdoa dan mempersiapkan diri untuk mendulang pahala kebaikan, pengampunan serta keridhaan dari Allah Ta’ala, agar di akhirat kelak mereka akan merasakan kebahagiaan dan kegembiraan besar ketika bertemu Allah Ta’ala dan mendapatkan ganjaran yang sempurna dari amal kebaikan mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang berpuasa akan merasakan dua kegembiraan (besar): kegembiraan ketika berbuka puasa dan kegembiraan ketika dia bertemu Allah”[HR al-Bukhari (no. 7054) dan Muslim (no. 1151)].

Tentu saja persiapan diri yang dimaksud di sini bukanlah dengan memborong berbagai macam makanan dan minuman lezat di pasar untuk persiapan makan sahur dan balas dendam ketika berbuka puasa. Juga bukan dengan mengikuti berbagai program acara Televisi yang lebih banyak merusak dan melalaikan manusia dari mengingat Allah Ta’ala dari pada manfaat yang diharapkan, itupun kalau ada manfaatnya.

Tapi persiapan yang dimaksud di sini adalah mempersiapkan diri lahir dan batin untuk melaksanakan ibadah puasa dan ibadah-ibadah agung lainnya di bulan Ramadhan dengan sebaik-sebaiknya, yaitu dengan hati yang ikhlas dan praktek ibadah yang sesuai dengan petunjuk dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena balasan kebaikan/keutamaan dari semua amal shaleh yang dikerjakan manusia, sempurna atau tidaknya, tergantung dari sempurna atau kurangnya keikhlasannya dan jauh atau dekatnya praktek amal tersebut dari petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam[Lihat kitab “Shifatu shalaatin Nabi r” (hal. 36) tulisan syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani].

Hal ini diisyaratkan dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sungguh seorang hamba benar-benar melaksanakan shalat, tapi tidak dituliskan baginya dari (pahala kebaikan) shalat tersebut kecuali sepersepuluhnya, sepersembilannya, seperdelapannya, sepertujuhnya, seperenamnya, seperlimanya, seperempatnya, sepertiganya, atau seperduanya”[HR Ahmad (4/321), Abu Dawud (no. 796) dan Ibnu Hibban (no. 1889)].

Juga dalam hadits lain tentang puasa, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Terkadang orang yang berpuasa tidak mendapatkan bagian dari puasanya kecuali lapar dan dahaga saja”[HR Ibnu Majah (no. 1690), Ahmad (2/373), Ibnu Khuzaimah (no. 1997) dan al-Hakim (no. 1571)].

Semoga Allah Menganugerahkan kepada kita semua Nikmat Umur dan kesehatan, agar dapat memasuki Bulan Ramadhan yang Penuh Berkah. Aamiiin ya Robbal 'Alamin.